Diam diam aku bernyanyi.
Diam diam aku bernyanyi
Tanpa ada yang tahu,
sebenarnya aku punya hobi lain selain berhayal dan main mahjong.
Menyanyi. Ya bernyayi
adalah salah satu hobiku sejak SMA . tanpa ku sadari ternyata aku memiliki hobi
yang jauh dari karakter asliku yaitu. “pemurung”.
Bukan tanpa sebab aku
bernyayi, nyanyi hanya pelepas suntuk, penat, galau. Haha sebenarnya aku
bingung apalah yang ku galauin.
+++
Lari topik, sudah hampir
setahun aku kosong. Haha gatau apanya yang kosong, yang pasti sebelumnya ada
satu orang yang betul-betul tau aku, sedikit mengerti aku.
Haha, semua terasa
aneh, sama seperti perasaan orang-orang saat melihat tingkah anehku yang kadang
itu mengalir begitu saja. Aku tak pernah marah ketika dijuluki “sianeh, si
psikopat, sigetek, sipemurung” karena itu benar. Tapi untuk getek sebenarnya
tidak terlalu, hanya untuk orang-orang tertentu saja.
Hem.. aku bingung mau
nulis apa, tapi ini aku benar-benar lagi pingin nulis dan pengen posting ke
blog yang mungkin hamper disita karena tidak pernah dihuni lagi oleh
tulisan-tulisan dari jari mungilku ini.
Hari ini sepertinya
kinanti akan hadir, karena aku senyum tapi dia tidak. Aku tak suka kalau
kinanti datang disaat yang tidak tepat. Kadang dia mengganggu. Menguntit. Melihat
dengan begitu tajam. Meluapkan sesuatu diatas kebiasaanku.
Kinanti, tapi gatau
saat ngetik ini aku lagi dengerin music box dari lagu boy GroupKorea “BTS-SPRING
DAY” aku merasakan kehadiranmu disetiap alunan nada yang berdentum ditelinga.
Kinanti, boleh aku
bilang aku rindu.
Kinanti, dia sudah
keluar dari zona ternyamannya. “itu aku”
Kinanti, datang.
Kinanti.
Aku rindu.
Sekarang air mataku
terasa udah diujung kelopak mata, tinggal diteteskan aja rasanya.
Kinanti, ada yang
serupa tapi tak sama dengannya. Tapi aku tak berani. Aku udah berjanji kalau
dia yang terakhir.
Kinanti, aku mulai ada
rasa.
Kinanti, bantu aku.
Kinanti jangan ijinkan
aku merasakan hal yang sama kepada orang lain kecuali dia.
Kinanti, datang lah
ketika aku butuh.
Kinanti.
Aku putar lagu “RADIOHEAD-CREEP”
untuk memanggilmu.
Kinanti, basah sudah
pipiku.
Kinanti.
Kinanti.
Berapa kali lagi aku
harus menyebut namamu supaya kau datang ?
Semua terasa buruk
ditempat yang menyenangkan ini.
Yakinlah.
Aku sedang senang, tapi
kinanti sangat hancur.
Maaf kinanti.
Bersabarlah kinanti.
Aku mau kau pergi saja.
Kalian pernah gak
ngerasain, mau nangis banget, mau tumpah banget tu air mata, tapi gak bisa
keluar karena timingnya gak tepat ?
Ya begitulah aku
sekarang.
Kinanti sangat hancur.
Jangan harap aku bisa
bersenang-senang.
I’m a creep
I’m a weirdo
What the hell I’m doing
here
I don’t belong here
I’m Kinanti.
Kinanti’s here.
Aku bisa bahagia kalau
bahagiaku disini.
+++
Diam diam aku
bernyanyi.
Komentar
Posting Komentar