Aku
Hai…
Kali ini aku akan membahas tentang diriku yang tak
seberapa ini.. hehe
Tepat beberapa belas tahun lalu, aku lahir kedunia
tempat di mana aku melihat manusia-manusia lain yang juga lahir dari perut ibu
mereka. Saat lahir, aku tidak menangis seperti bayi pada umumnya, hal itu
sempat membuat ibuku takut akan keadaanku karena aku merupakan anak pertama.
Waktu itu, dokter atau bidan yang menangani juga memvonis aku antara dua
kemungkinan yaitu lincah atau idiot/autis. Betapa sedih hati ibuku kala
mendengar hal tersebut. Beberapa saat setelah aku dibiarkan begitu saja,
akhirnya akupun menangis sekencang-kencangnya di rumah bersalin itu. Sebelum
menangis, badan mungilku sempat dibolak-balik ibu bidan agar menangis. Bukan
hanya dibolak-balik tetapi bokongku juga di tepuk-tepuk. Selang beberapa menit
ketika bidannya pasrah, akhirnya teriakanku mampu memecah keheningan kala itu.
Saat TK aku merupakan salah satu anak yang lincah
menurut guru TK tapi aku bukan anak yang pintar. Jelas saja tidak pintar karena
yang ku suka hanya bermain dan berkunjung ke tempat nenek ku yang sekarang
telah tiada. Di tempat nenek aku selalu menonton unyil film kesukaanku dan
kesukaan adikku juga. Seingatku waktu dulu nenek sering bercerita denganku,
tetapi aku tidak mengerti apa yang dia ceritakan karena itu benar-benar belum
bisa di tangkap akalku. Hehe rindu rasanya ketika melihat nenek bercerita
dihadapanku. Andai saja beliau masih hidup saat ini, pasti ku dengar semua apa
yang mau di ceritakannya. yaAllah berikanlah surgaMu kepada beliau. Aamiin. Waktu
TK aku sempat beberapa kali mengalami kecelakaan yang lucu kalau di pikir-pikir
saat ini. Yang pertama aku pernah jatuh ke parit saat melihat ulat bulu yang
ada dibawah sana. Waktu itu ketika aku melihat ulat bulu kebawah, tanpa sadar
aku terlalu dekat dengan ayunan yang tepat berada dibelakangku. Aku melihat
ulat itu dengan antusias tanpa ku sadari ternyata ada teman yang bermain ayunan
dengan kencang dan tidak sengaja bagian belakang tubuhku tersenggol ayunan,
seketika itu aku langsung jatuh tersungkur ke parit yang berisi ulat bulu. Ulat
bulu nya sih gak masalah bagiku, tetapi tanpa sadar kepalaku sudah berdarah
saja. Haha.. pada saat itu ada teman yang melapor keguru dan aku langsung
dimandikan dikamar mandi TK karena bajuku kotor dan kepalaku juga
berdarah-darah. Sampai sekarang aku ingat nama guru yang memandikanku itu yaitu
ibuk Darma. Dan kalau tidak salah, nama teman yang bermain ayunan itu Benyamin.
Aku pernah melihat dia sudah besar, dan ketika aku senyum kepadanya dia gak
ingat lagi samaku. Huh.. memalukan rasanya kalau senyum tapi malah dicuekin.
Wkwk.. yang kedua, waktu pulang TK aku pernah jatuh dari angkot TK karena aku
duduk paling pinggir dan hal itu membuat kepalaku berdarah lagi.. tak sakit
memang, tapi waktu itu orangtuaku benar-benar sedih kelihatannya. Yang terakhir
aku pernah dilempar batu sama dua orang anak cina yang membalas karena aku
melempari burung merpati peliharaan mereka dan itu juga membuat kepalaku
berdarah lagi. Tapi Alhamdulillah sekarang aku gakpapa meski dulu kepala ini
sering bocor. Waktu TK itu sih yang paling ku ingat.
SD yang paling aku ingat, dulu itu aku anaknya agak
tomboy dan lincah. Saat pelajaran olahraga guru kami tidak hadir dan kami
berinisiatif bermain bola yaitu laki-laki melawan perempuan. Saat temanku yang
perempuan menggiring bola, tidak sengaja dia memijak batu dan langsung jatuh
tersungkur didepan mataku, spontan saja aku langsung menindih badannya karena
celana dalamnya kelihatan. Tanpa berfikir, ku ajak teman perempuan yang lain
untuk ikut menimpa badannya. Konyol sekali padahal aku tau itu sakit, tapi demi
kawan aku rela dah. Wkwk .. waktu SD aku juga pernah suka sama teman sekelas ku
yang bernama Alam. Hampir semua cewek yang ada di kelas suka samanya. Haha
waktu itu dia yang paling ganteng di kelas menurutku. Dan waktu kelas 4SD aku
berani-beraninya menyatakan perasaanku kepadanya. Haha mamalukan. Ah__ lupakan.
Aku malu.
SMP tak banyak yang ku ingat mungkin yang perlu aku
ceritakan pada waktu kelas 9 semester 1 aku dapat ranking 9 dan pada saat itu
aku benar-benar senang tetapi waktu aku memberi tahu kepada ibu, sama sekali
tak ada ekspresi bahagia diwajahnya. Aku sangat kecewa padahal itu pertama
kalinya aku masuk 10 besar. Aku gak tau apa yang membuat ibu terlihat tak
bahagia dengan hasil ku saat itu. Tapi tak apa , mungkin ada hal lain yang
sedang di pikirkan olehnya.
SMA terlalu banyak yang mau di ceritakan tapi tangan
ini sedikit lelah untuk mengetik. Waktu SMA adalah waktu di mana massa badanku
bertambah. Tepatnya kelas 11 aku mulai memikirkan cita-citaku kedepan, kala itu
aku bercita-cita untuk menjadi seorang KOWAD yang memang gak jauh dari
kegemaranku berolahraga. Waktu belajarku kadang kusisihkan untuk latihan fisik
yaitu lari, sit-up, push-up dan pull-up di lapangan sudirman dekat rumahku
bukan hanya itu, tetapi aku juga berenang. Kegiatan latihanku sangat di dukung
kedua orangtuaku sampai apa saja yang ku minta pasti di kasih kalau mereka
masih sanggup menurutinya. Kemarin karena lelah berlari aku meminta dibelikkan
sepeda, dan seminggu kemudian ibuku langsung memberikan aku sepeda second namun sangat layak pakai. Aku
benar-benar bahagia memiliki sepeda itu. Hampir setiap hari aku latihan dengan
sepeda, setiap sepedaku mulai kotor aku juga langsung mencucinya. Sangat ku
rawat sepeda itu dengan sepenuh hati. Aku sangat senang kedua orangtuaku
mendukungku. Aku sayang mereka. Sampai kelas 12 aku rajin berlatih agar mereka
tak kecewa denganku. Tapi sayang ketika melihat syarat-syarat pendaftaran aku
langsung sedih karena tinggi badanku tidak mencukupi. Aku tau mereka kecewa dan
seketika itu aku langsung mengganti mau jadi apa aku nanti. Ku putuskan untuk
kuliah tetapi dipulau jawa, aku mengambil ancang-ancang untuk berbicara kepada
mereka bahwa pilihanku jatuh ke Institut Seni Indonesia di Jogja antara jurusan
photography atau seni musik. Dan ketika aku memberanikan diri untuk mengatakan
itu ditengah-tengah makan malam bersama semua keluarga, ibu dan ayahku tidak
terima dengan keputusanku “mau jadi apa nanti kalo belajar musik? Mau jadi
pengamen?” kata ayahku dengan nada tinggi. “gak usah ngada-ngada lah nak, itu
gak bisa mau sama siapa disana nanti ? sahut ibuku. “ntah ngapain jauh kali ke
Jogja, nanti kalo mati siapa yang hubungi kami” kata adikku. Waktu itu aku
benar-benar di hujam dengan pertanyaan dan perkataan yang benar-benar
menjatuhkanku. Betapa sakitnya hatiku, aku sempat sedih beberapa hari dan tak
bersemangat disekolah. SBMPTN semakin dekat, aku di ajak temanku untuk bimbel
setelah selesai UN nanti. Mau gak mau aku harus bimbel karena banyak teman yang
mengajakku. Saat bimbel aku begitu antusias di awal pelajaran tetapi di
akhir-akhirnya ketika tes SBM semakin dekat, aku mulai gak yakin dengan diriku
sendiri. Tetapi walaupun aku tak yakin dengan diri ini, aku tetap santai dan
tak ada yang tau kalau aku pesimis. Benar saja, ketika tes sama sekali tidak
ada yang ku tau. Benar-benar blank apa
lagi aku mengambil tes IPC yang memakan waktu lama. Sudahla, takdirku bukan di
PTN dan aku pasrah dengan semua hasil tes yang ku ikuti. Saat itu aku
benar-benar buntu dan berpikir untuk tidak melanjutkan kebangku perkuliahan.
Aku benar-benar udah malas dengan semua tes-tes yang masih melekat di kepalaku
waktu itu. “udah la mak, uus gak usah kuliah aja” kataku dengan lemas. Saat itu
ibu ku tak tau mau bilang apa, dia hanya diam.
Saya pikir itu saja cerita tentang saya, nanti
kapan-kapan dilanjut.. hehe
Makasih udah membuka blog ini. Assalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar